Minggu, 13 Mei 2012

model pembelajaran ARIAS




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Secara filosofis pendidikan merupakan hak asasi manusia. Sejalan dengan UUD 1945, sesungguhnya pendidikan bersifat terbuka, demokratis, tidak diskriminatif, dan menjangkau semua Warga Negara tanpa kecuali. Untuk itu pemikiran dan realisasi ke arah upaya memenuhi kebutuhan pendidikan bagi mereka harus terus dilakukan. Upaya pemenuhan kebutuhan pendidikan di Indonesia telah melalui proses yang selalu mengalami penyempurnaan. Pada akhirnya diharapkan dapat menghasilkan suatu produk atau hasil pendidikan yang berkualitas. Untuk memperoleh kualitas pendidikan yang baik, salah satu upayanya adalah meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang berlangsung dalam pendidikan. Proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas akan berjalan dengan baik jika guru dan siswa sudah mempunyai cukup bekal. Bekal yang dimaksud adalah persiapan-persiapan dalam belajar mengajar. Persiapan-persiapan tersebut dimulai dari persiapan mental baik dari guru maupun dari siswa, persiapan pengenalan terhadap tujuan pembelajaran, persiapan waktu belajar yang disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa hingga persiapan materi.
1
Guru sebagai salah satu pelaku utama dalam proses pendidikan serta merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan, sehingga guru berfungsi sebagai informator, transformator, dinamisator, dan motivator maupun fasilitator. Para pelaksana pendidikan khususnya guru senantiasa berusaha meningkatkan mutu pendidikan melalui kegiatan belajar mengajar, agar program pengajaran menjadi actual, fungsional, dan menarik. Selain itu, dalam kegiatan belajar mengajar yang amat berperan juga adalah murid.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan " Sains hari ini adalah teknologi hari esok" merupakan semboyan yang berkali-kali dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini Sains dan teknologi manunggal menjadi budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer), ibarat mata uang, yaitu satu sisinya mengandung hakikat Sains (the nature of Science) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning of technology).                                                           
 Carin dan Sund dalam Ratna (2007:1) mengajukan tiga kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu teori di dalam IPA, yaitu (1) mampu menjelaskan fenomena yang terjadi melalui pengamatan (observasi), (2) mampu menjelaskan peristiwa yang akan terjadi (prediksi), (3), dapat diuji kebenarannya melalui percobaan-percobaan yang sejenis (eksperimen).
Salah satu masalah pembelajaran di sekolah dasar adalah masih banyaknya murid yang memperoleh hasil belajar rendah. Menurut Bloom dalam Sopah (2000:127) mengemukakan tiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi, dan kualitas pembelajaran Kualitas pembelajaran adalah kualitas proses pembelajaran yang dilakukan dan ini menyangkut model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Sering ditemukan di lapangan bahwa guru menguasai materi suatu subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Hal itu disebabkan oleh karena model pembelajaran yang dipilih oleh guru kurang sesuai dengan materi pembelajaran guru. guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam menyajikan matrix.
  Masalah lain yang dihadapi dalam proses pembelajaran adalah pada umumnya murid tidak memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga murid tidak berani Berinisiatif untuk menyelesaikan soal di papan tulis ataupun menyelesaikan soal yang diberikan di kelas, murid tidak dapat melihat hubungan materi dengan kehidupan nyata, murid tidak merasakan manfaat pemberian tugas rumah (PR) karena tidak selalu diberikan dan tidak disertai dengan pemberian umpan balik.
Dari hasil observasi, didapatkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa dalam memahami konsep-konsep IPA dapat di lihat pada proses pembelajaran yang dilakukan secara klasikal siswa hanya menjadi pendengar setia ketika guru menjelaskan dipapan tulis, tidak ada reaksi yang menunjukkan minat siswa dalam mempelajari IPA karena siswa hanya terfokus pada guru sebagai sumber utama ilmu mereka. Hal ini menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap pembelajaran IPA dimana nilai rata-rata kelas adalah 51,7 %  ini berada pada kategori rendah untuk mata pelajaran IPA sekolah yaitu 65 dari perolehan maksimal 100, presentase siswa yang telah tuntas sebesar 13,3 % yaitu 4 orang dari 30 siswa termasuk dalam kategori tuntas dan presentase siswa yang belum tuntas adalah 86,7 % yaitu 26 orang siswa termasuk dalam kategori tidak tuntas dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 30. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 26 orang belum  mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Berkenaan dengan hal itu, peneliti ingin mencoba satu model pembelajaran yang disebut model pembelajaran ARIAS (assurance, relevance, interes, assessment, satisfaction). Untuk meningkatkan hasil belajar IPA khususnya materi struktur tumbuhan.
 Berdasarkan dasar-dasar pemikiran dan kenyataan dilapangan yang dikemukakan di atas, peneliti terdorong melakukan Penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Struktur Tumbuhan Melalui Model Pembelajaran ARIAS Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Borongpa’la’la Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa” 
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, Maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan model pembelajaran ARIAS dapat  meningkatkan hasil belajar IPA konsep Struktur Tumbuhan pada murid kelas IV SD Inpres Borongpa’la’la Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa?
C.    Identifikasi Masalah
Hasil identifikasi masalah yang diperoleh dari hasil observasi kelas yaitu :
1)      Pembelajaran IPA di kelas masih berjalan monoton.
2)      Model kerja kelompok kurang diterapkan.
3)      Hasil belajar siswa pada pelajaran IPA masih rendah
4)      Tidak menggunakan media, walaupun tersedia banyak media di kelas
5)      Metode yang digunakan bersifat konvensional
D.    Pemecahan Masalah
Agar sasaran penelitian ini dapat tercapai, maka dalam mengatasi masalah yang ditemukan di atas, dilakukan penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran ARIAS pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Inpres Borongpa’la’la Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.
E.     Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Inpres Borongpa’la’la Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.
F.     Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberi manfaat dalam dunia pendidikan, khususnya pada Ilmu Pengetahuan Alam. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh
1)      Manfaat teoritis
a.       Bagi murid
1)      Murid memiliki sikap percaya diri sehingga bersikap positif, baik terhadap diri sendiri, terhadap orang lain maupun terhadap Ilmu Pengetahuan Alam.
2)      Murid memiliki minat/perhatian dalam pembelajaran agar menumbuhkan keingin tahuan murid sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
b.      Bagi guru
1)      Sebagai bahan masukan dalam usaha peningkatan hasil belajar IPA
2)      Melalui penelitian ini guru mengetahui strategi pembelajaran bervariasi yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

c.       Bagi sekolah
Sebagai masukan dalam upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan menunjang tercapainya target kurikulum sesuai dengan yang diharapkan.
1)      Manfaat praktis
a.       Bagi orang tua
Agar dalam pengasuhannya dapat meningkatkan kualitas interaksi dengan anaknya sehingga dapat mengembangkan rasa percaya diri dan emosional anaknya
b.      Bagi guru
Dapat menjadi salah satu alternatif pemilihan model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya agar siswa tidak menjadi bosan dalam pembelajaran
c.       Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kualitas guru, dan pada akhirnya kualitas sekolah





BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
TINDAKAN
A.    Kajian Pustaka
1.      Konsep Struktur Tumbuhan
a.      Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang arah tumbuhnya ke dalam tanah. Oleh karena itu, umumnya akar berada di dalam tanah. Akar biasanya berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian besar meruncing pada ujungnya. Bentuk runcing memudahkan akar menembus tanah.






                    Gambar. 1 bagian-bagian akar (Sumber: Microsoft Student, 2007)
Secara umum, akar memiliki beberapa bagian utama. Bagian-bagian tersebut adalah inti akar, rambut akar, dan tudung akar.
1.      Inti Akar.
8
Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
2.    Rambut Akar.
Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar adalah mencari jalan di antara butiran tanah. Hal inilah yang menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam tanah. Selain itu, rambut akar juga berfungsi menyerap air dari dalam tanah.
3.      Tudung Akar.
Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar saat menembus tanah. Akar dikelompokkan menjadi dua, yaitu akar serabut dan akar tunggang.
v  Akar dikelompokkan menjadi dua, yaitu akar serabut dan akar tunggang.
1.    Akar Serabut
Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh di batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung, dan tumbuhan hasil mencangkok.




                 Gambar 2 Akar serabut (Sumber: Visual  Ilmu dan Pengetahuan Populer)
2.     Akar Tunggang
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya, kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo.





   Gambar 3 Akar tunggang (Sumber: Visual Ilmu dan Pengetahuan Populer)
Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain, akar isap, contohnya akar benalu; akar tunjang, contohnya akar pandan; akar lekat, contohnya akar sirih; akar gantung, contohnya akar pohon beringin; akar napas, contohnya akar pohon kayu api.
v  Fungsi Akar
Bagi tumbuhan akar memiliki beberapa kegunaan, antara lain, untuk menyerap air dan zat hara, untuk menunjang berdirinya tumbuhan, serta untuk menyimpan cadangan makanan.
a.       Menyerap air dan zat hara (mineral). Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah dengan menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh memanjang menuju sumber yang banyak mengandung air.
b.      Menunjang berdirinya tumbuhan. Akar yang tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah. Oleh karena itu, tumbuhan dapat bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras.
c.       Sebagai alat pernapasan. Selain menyerap air dan zat hara, akar juga menyerap udara dari dalam tanah. Hal ini mungkin dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-pori tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam tanah.
d.      Sebagai penyimpan makanan cadangan. Pada tumbuhan tertentu, seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan tersebut akan membesar seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan. Makanan cadangan ini digunakan saat menghadapi musim kemarau atau ketika kesulitan mencari sumber makanan. Manusia juga sering menggunakan akar tumbuhan untuk keperluan hidupnya. Misalnya, sebagai sumber makanan, contohnya ubi kayu, ubi jalar, dan wortel; sebagai bahan obat-obatan, contohnya jahe, kunyit, dan akar pepaya; sebagai parfum, contohnya akar bit; sebagai bumbu, contohnya jahe, kunyit, dan laos.


b.      Batang
Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Struktur batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem.
v  Batang tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
Tumbuhan memiliki tiga jenis batang, yaitu batang basah, batang berkayu, dan batang rumput. Masing-masing jenis batang tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.    Batang berkayu



                                                                       
            

            Gambar 4 Batang berkayu (Sumber: Tetumbuhan)
Batang berkayu umumnya keras pohonnya banyak yang tinggi dan besar, maka kayunya ada yang digunakan untuk membuat perabot, seperti lemari, meja bahkan untuk perahu. Batang berkayu memiliki kambium yang berfungsi membentuk kayu dan kulit kayu. Contohnya, pohon jati, mangga, dan jambu.
2.    Batang Rumput


                                              

                     
             Gambar 5 Batang rumput (Sumber: Tetumbuhan)
Batang rumput tidak berkayu, beruas-ruas, dan berongga, contohnya batang padi, jagung, dan rumput-rumputan. Tumbuhan dengan batang rumput umumnya pendek.
3.      Batang basah.





        
            Gambar 6 Batang basah (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Batang basah mudah dipotong, batangnya tidak keras dan berair. Tumbuhan dengan batang basah umumnya pendek, tidak setinggi pohon kayu. dan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair. Contohnya: pohon pisang, bayam, pacar air, kangkung, teratai
Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yang telah tua adalah kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air dan zat-zat makanan, penyimpan makanan cadangan, serta sebagai alat perkembangbiakan.
a.       Penopang. Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya. Pengaruh cahaya pada tumbuhan akan kamu pelajari di kelas lima.
b.      Pengangkut. Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
c.       Penyimpan. Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan saat diperlukan.
d.       Alat perkembangbiakan. Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang. Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan bambu.
c.       Daun
          Tulang
    Tangkai                                                                         Helai daun

             Gambar 7 Daun (Sumber: Visual Ilmu dan Pengetahuan Populer)                        
Tumbuhan memiliki daun. Daun merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh dari batang. Daun umumnya berbentuk tipis dan berwarna hijau. Warna hijau tersebut disebabkan warna klorofil yang ada pada daun. Namun, daun ada juga yang berwarna kuning, merah, atau ungu. Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Contoh daun yang memiliki bagian-bagian lengkap, antara lain daun pisang dan daun bambu. Di alam, kebanyakan tumbuhan memiliki daun yang tidak lengkap. Misalnya, ada daun yang hanya terdiri atas tangkai dan helai daun saja, contohnya daun mangga; ada pula daun yang hanya terdiri atas pelepah dan helai daun saja, contohnya daun padi dan jagung. Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala.
Bentuk tulang daun juga bermacam-macam, antara lain, menyirip, melengkung, menjari, dan sejajar.
1.      Menyirip. Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan. Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga, dan rambutan.
2.      Melengkung. Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung. Tulang daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya, tulang daun sirih, gadung, dan genjer.
3.      Menjari. Tulang daun menjari bentuknya seperti jari-jari tangan manusia. Misalnya, tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon, dan kapas.
4.      Sejajar. Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar. Tiap-tiap ujung tulang daun menyatu. Misalnya, tulang daun tebu, padi, dan semua jenis rumput-rumputan.
v  Fungsi Daun
Bagi tumbuhan, daun memiliki beberapa kegunaan. Misalnya, sebagai tempat pembuatan makanan, pernapasan, dan penguapan.
a.       Pembuatan makanan. Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Tahukah kamu fungsi dapur? Di dalam daun terjadi proses pembuatan makanan (pemasakan makanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan.
b.      Pernapasan. Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan melepas oksigen ke udara. Proses inilah yang menyebabkan kamu merasa nyaman saat berada di bawah pohon pada siang hari.
c.       Penguapan. Tidak semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika tidak dibuang dapat menyebabkan tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang tidak digunakan dibuang melalui mulut daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari, kelebihan air dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.
Bagi manusia, daun dapat digunakan sebagai bahan makanan, contohnya daun pepaya dan singkong; obat-obatan, contohnya daun jeruk dan jambu biji; rempah-rempah, contohnya daun salam jeruk.
5.      Bunga
Bunga merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
                                                                              




   Gambar. 8 bagian-bagian bunga (Sumber: Biology: The Unity and Diversity of Life (1984)
v  Struktur Bunga
Bunga lengkap memiliki bagian-bagian sebagai berikut.
1.      Kelopak merupakan bagian yang melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup. umumnya berwarna hijau dan berfungsi menutup bunga di saat masih kuncup.
2.      Mahkota, merupakan bagian-bunga yang indah dan berwarna-warni. Warna yang menarik itu beguna untuk memikat kupu-kupu atau serangga lainnya agar hinggap pada bunga.
3.      Benang sari terdapat pada bagian tengah bunga yang berdekatan dengan mahkota bunga. Berfungsi sebagai alat kelamin jantan.
4.      Putik terdapat di bagian tengah-tengah bunga. Biasanya, putik dikelilingi oleh benang sari. Dan berfungsi sebagai sebagai alat kelamin betina.
5.       Dasar dan tangkai bunga merupakan bagian yang berada pada bagian bawah bunga berfungsi sebagai tempat kedudukan bunga atau penopang bunga dan penyambung antara bunga dan batang atau ranting.

1 komentar: