A. Latar Belakang
Secara
filosofis pendidikan merupakan hak asasi manusia. Sejalan dengan UUD 1945,
sesungguhnya pendidikan bersifat terbuka, demokratis, tidak diskriminatif, dan
menjangkau semua Warga Negara tanpa kecuali. Untuk itu pemikiran dan realisasi
ke arah upaya memenuhi kebutuhan pendidikan bagi mereka harus terus dilakukan.
Upaya pemenuhan kebutuhan pendidikan di Indonesia telah melalui proses yang selalu
mengalami penyempurnaan. Pada akhirnya diharapkan dapat menghasilkan suatu
produk atau hasil pendidikan yang berkualitas. Untuk memperoleh kualitas
pendidikan yang baik, salah satu upayanya adalah meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar yang berlangsung dalam pendidikan. Proses belajar mengajar
yang berlangsung di dalam kelas akan berjalan dengan baik jika guru dan siswa
sudah mempunyai cukup bekal. Bekal yang dimaksud adalah persiapan-persiapan
dalam belajar mengajar. Persiapan-persiapan tersebut dimulai dari persiapan
mental baik dari guru maupun dari siswa, persiapan pengenalan terhadap tujuan
pembelajaran, persiapan waktu belajar yang disesuaikan dengan tahap
perkembangan siswa hingga persiapan materi.
1
|
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri
dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
IPA
(Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan
dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak
habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta
mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan
lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun dari waktu jarak
tersebut semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan " Sains hari ini
adalah teknologi hari esok" merupakan semboyan yang berkali-kali
dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini Sains dan teknologi manunggal menjadi
budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer),
ibarat mata uang, yaitu satu sisinya mengandung hakikat Sains (the nature of
Science) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning of
technology).
Carin dan Sund dalam Ratna (2007:1)
mengajukan tiga kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu teori di dalam IPA,
yaitu (1) mampu menjelaskan fenomena yang terjadi melalui pengamatan (observasi), (2) mampu menjelaskan
peristiwa yang akan terjadi (prediksi),
(3), dapat diuji kebenarannya melalui percobaan-percobaan yang sejenis (eksperimen).
Salah
satu masalah pembelajaran di sekolah dasar adalah masih banyaknya murid yang
memperoleh hasil belajar rendah. Menurut Bloom dalam Sopah (2000:127)
mengemukakan tiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu kemampuan
kognitif, motivasi berprestasi, dan kualitas pembelajaran Kualitas pembelajaran
adalah kualitas proses pembelajaran yang dilakukan dan ini menyangkut model
pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Sering ditemukan di lapangan bahwa guru menguasai
materi suatu subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan proses pembelajaran
dengan baik. Hal itu disebabkan oleh karena model pembelajaran yang dipilih
oleh guru kurang sesuai dengan materi pembelajaran guru. guru cenderung
menggunakan metode ceramah dalam menyajikan matrix.
Masalah
lain yang dihadapi dalam proses pembelajaran adalah pada umumnya murid tidak
memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga murid tidak berani Berinisiatif
untuk menyelesaikan soal di papan tulis ataupun menyelesaikan soal yang
diberikan di kelas, murid tidak dapat melihat hubungan materi dengan kehidupan
nyata, murid tidak merasakan manfaat pemberian tugas rumah (PR) karena tidak
selalu diberikan dan tidak disertai dengan pemberian umpan balik.
Dari hasil observasi,
didapatkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa dalam memahami konsep-konsep IPA
dapat di lihat pada proses pembelajaran yang dilakukan secara klasikal siswa
hanya menjadi pendengar setia ketika guru menjelaskan dipapan tulis, tidak ada
reaksi yang menunjukkan minat siswa dalam mempelajari IPA karena siswa hanya
terfokus pada guru sebagai sumber utama ilmu mereka. Hal ini menunjukkan
rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap pembelajaran IPA dimana nilai
rata-rata kelas adalah 51,7 % ini berada pada kategori rendah untuk mata
pelajaran IPA sekolah yaitu 65 dari perolehan
maksimal 100, presentase siswa yang telah tuntas sebesar 13,3 % yaitu 4 orang
dari 30 siswa termasuk dalam kategori tuntas dan presentase siswa yang belum
tuntas adalah 86,7 % yaitu 26 orang siswa termasuk dalam kategori tidak tuntas
dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 30. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 26
orang belum mampu
mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Berkenaan dengan hal itu, peneliti ingin mencoba
satu model pembelajaran yang disebut model pembelajaran ARIAS (assurance, relevance,
interes, assessment, satisfaction). Untuk meningkatkan hasil belajar IPA
khususnya materi struktur tumbuhan.
Berdasarkan dasar-dasar pemikiran dan
kenyataan dilapangan yang dikemukakan di atas, peneliti terdorong melakukan
Penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Struktur Tumbuhan Melalui Model
Pembelajaran ARIAS Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Borongpa’la’la Kecamatan
Pattallassang Kabupaten Gowa”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, Maka yang
menjadi masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan model pembelajaran
ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar
IPA konsep Struktur Tumbuhan pada murid kelas IV SD Inpres Borongpa’la’la
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa?
C. Identifikasi Masalah
Hasil identifikasi masalah yang diperoleh dari hasil
observasi kelas yaitu :
1)
Pembelajaran IPA di kelas masih berjalan monoton.
2)
Model kerja
kelompok kurang diterapkan.
3)
Hasil belajar siswa pada pelajaran IPA masih
rendah
4)
Tidak menggunakan media, walaupun tersedia banyak media di kelas
5)
Metode yang digunakan bersifat konvensional
D. Pemecahan Masalah
Agar sasaran penelitian
ini dapat tercapai, maka dalam mengatasi masalah yang ditemukan di atas,
dilakukan penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran ARIAS pada mata
pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Inpres Borongpa’la’la Kecamatan
Pattallassang Kabupaten Gowa.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Inpres Borongpa’la’la Kecamatan
Pattallassang Kabupaten Gowa.
F.
Manfaat
Hasil Penelitian
Penelitian
diharapkan dapat memberi manfaat dalam dunia pendidikan, khususnya pada Ilmu
Pengetahuan Alam. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh
1) Manfaat
teoritis
a.
Bagi murid
1)
Murid memiliki
sikap percaya diri sehingga bersikap positif, baik terhadap diri sendiri,
terhadap orang lain maupun terhadap Ilmu Pengetahuan Alam.
2)
Murid memiliki
minat/perhatian dalam pembelajaran agar menumbuhkan keingin tahuan murid
sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
b.
Bagi guru
1)
Sebagai bahan
masukan dalam usaha peningkatan hasil belajar IPA
2)
Melalui
penelitian ini guru mengetahui strategi pembelajaran bervariasi yang dapat
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
c.
Bagi sekolah
Sebagai masukan
dalam upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
dan menunjang tercapainya target kurikulum sesuai dengan yang diharapkan.
1) Manfaat
praktis
a. Bagi
orang tua
Agar dalam pengasuhannya dapat meningkatkan kualitas
interaksi dengan anaknya sehingga dapat mengembangkan rasa percaya diri dan
emosional anaknya
b. Bagi
guru
Dapat menjadi salah satu alternatif pemilihan model
pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya agar siswa tidak
menjadi bosan dalam pembelajaran
c. Bagi
sekolah
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, kualitas guru, dan pada akhirnya kualitas sekolah
KAJIAN PUSTAKA,
KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
TINDAKAN
A. Kajian Pustaka
1. Konsep Struktur
Tumbuhan
a.
Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang arah tumbuhnya ke dalam tanah. Oleh karena
itu, umumnya akar berada di dalam tanah. Akar biasanya berwarna keputih-putihan atau
kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian besar meruncing
pada ujungnya. Bentuk runcing memudahkan akar menembus tanah.
Gambar. 1 bagian-bagian
akar (Sumber: Microsoft Student, 2007)
Secara umum, akar
memiliki beberapa bagian utama. Bagian-bagian
tersebut adalah inti akar, rambut akar, dan tudung akar.
1. Inti Akar.
8
|
2. Rambut Akar.
Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut halus.
Rambut akar terletak di dinding
luar akar.
Fungsi rambut akar adalah mencari jalan di antara butiran tanah.
Hal inilah yang menyebabkan akar
dapat menembus masuk ke dalam
tanah. Selain itu, rambut akar juga
berfungsi menyerap air dari dalam
tanah.
3. Tudung Akar.
Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi
akar saat menembus tanah.
Akar dikelompokkan menjadi dua, yaitu akar serabut dan
akar tunggang.
v Akar dikelompokkan
menjadi dua, yaitu akar serabut dan akar tunggang.
1. Akar Serabut
Akar serabut berbentuk seperti
serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh di
batang, dan besarnya hampir sama.
Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan
berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa,
rumput, padi, jagung, dan tumbuhan hasil
mencangkok.
Gambar
2 Akar serabut (Sumber: Visual Ilmu dan Pengetahuan Populer)
2.
Akar
Tunggang
Akar tunggang
adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan
kelanjutan batang, sedangkan akar-akar
yang lain merupakan cabang dari akar
utama. Perbedaan antara akar utama dan
akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini
dimiliki oleh tumbuhan berkeping
dua (dikotil). Misalnya, kedelai, mangga, jeruk, dan
melinjo.
Gambar 3 Akar
tunggang (Sumber: Visual Ilmu dan Pengetahuan Populer)
Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada
tumbuhan tertentu, antara lain, akar isap, contohnya akar benalu; akar tunjang,
contohnya akar pandan; akar lekat, contohnya akar sirih; akar gantung,
contohnya akar pohon beringin; akar napas, contohnya akar pohon kayu api.
v Fungsi Akar
Bagi tumbuhan akar memiliki beberapa kegunaan, antara
lain, untuk menyerap air dan zat hara, untuk menunjang berdirinya tumbuhan, serta
untuk menyimpan cadangan makanan.
a. Menyerap air dan
zat hara (mineral). Tumbuhan memerlukan air dan
zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk memperoleh
kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam
tanah dengan
menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar
tumbuh memanjang menuju sumber yang banyak mengandung air.
b. Menunjang berdirinya
tumbuhan. Akar yang tertancap ke dalam tanah
berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar membuat tumbuhan dapat
berdiri kokoh di atas tanah. Oleh karena itu, tumbuhan
dapat bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras.
c. Sebagai alat
pernapasan. Selain menyerap air dan zat hara, akar juga
menyerap udara dari dalam tanah. Hal ini mungkin
dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-pori tersebut akar tumbuhan
memperoleh udara dari dalam tanah.
d. Sebagai penyimpan
makanan cadangan. Pada tumbuhan tertentu, seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai tempat
menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan tersebut akan
membesar seiring banyaknya makanan cadangan yang
tersimpan. Makanan cadangan ini digunakan saat menghadapi musim kemarau
atau ketika kesulitan mencari sumber makanan.
Manusia juga sering menggunakan akar tumbuhan untuk
keperluan hidupnya. Misalnya, sebagai sumber makanan, contohnya ubi kayu, ubi
jalar, dan wortel; sebagai bahan obat-obatan, contohnya
jahe, kunyit, dan akar pepaya; sebagai parfum, contohnya akar bit; sebagai bumbu, contohnya
jahe, kunyit, dan laos.
b.
Batang
Batang dapat diumpamakan sebagai
sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini
umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari.
Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak
memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Struktur
batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat
(stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri
atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan
berkas pengangkut yaitu xilem dan floem.
v Batang tumbuhan
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
Tumbuhan memiliki tiga
jenis batang, yaitu batang basah, batang berkayu, dan batang rumput.
Masing-masing jenis batang tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Batang
berkayu
Gambar 4 Batang berkayu (Sumber: Tetumbuhan)
Batang berkayu umumnya keras pohonnya
banyak yang tinggi dan besar, maka kayunya ada yang digunakan
untuk membuat perabot, seperti lemari, meja bahkan untuk perahu.
Batang berkayu memiliki kambium yang berfungsi membentuk kayu
dan kulit kayu. Contohnya, pohon jati, mangga, dan jambu.
2.
Batang Rumput
Gambar 5 Batang rumput (Sumber: Tetumbuhan)
Batang rumput tidak berkayu, beruas-ruas, dan berongga, contohnya batang
padi, jagung, dan rumput-rumputan. Tumbuhan
dengan batang rumput umumnya pendek.
3. Batang basah.
Gambar 6 Batang basah (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Batang basah mudah dipotong, batangnya tidak keras dan berair. Tumbuhan
dengan batang basah umumnya pendek, tidak setinggi pohon
kayu. dan
batang basah memiliki batang yang lunak dan berair. Contohnya: pohon pisang,
bayam, pacar air, kangkung, teratai
Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan
warna batang
yang telah tua adalah kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang
memiliki beberapa kegunaan,
antara lain sebagai penopang, pengangkut
air dan zat-zat makanan, penyimpan makanan
cadangan, serta sebagai
alat perkembangbiakan.
a. Penopang. Fungsi
utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap
tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber
cahaya (khususnya
matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang
makin mudah
mendapatkan cahaya. Pengaruh cahaya pada tumbuhan akan
kamu pelajari di kelas lima.
b. Pengangkut. Batang
berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari
akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam
proses pengangkutan
zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Penyimpan. Pada
beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai
penyimpan makanan cadangan. Misalnya, batang pada
tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air, Misalnya, pada
tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan
digunakan saat diperlukan.
d. Alat perkembangbiakan. Batang juga berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan
vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang. Bagi manusia, batang
tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot rumah
tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu,
asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan
bambu.
c.
Daun
Tulang
Tangkai Helai
daun
Gambar
7 Daun (Sumber: Visual Ilmu dan Pengetahuan Populer)
Tumbuhan memiliki daun. Daun merupakan bagian tumbuhan
yang tumbuh
dari batang. Daun umumnya berbentuk tipis dan berwarna hijau.
Warna hijau tersebut disebabkan warna klorofil yang ada
pada daun. Namun, daun ada juga yang berwarna kuning, merah, atau ungu.
Bagian-bagian daun lengkap
terdiri atas tulang daun, helai daun,
tangkai daun, dan pelepah daun.
Contoh daun yang memiliki bagian-bagian lengkap, antara lain daun
pisang dan daun bambu.
Di alam, kebanyakan tumbuhan
memiliki daun yang tidak lengkap.
Misalnya, ada daun yang hanya terdiri
atas tangkai dan helai daun saja, contohnya daun mangga;
ada pula daun yang hanya terdiri atas pelepah dan helai daun saja, contohnya daun padi
dan jagung. Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah
susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang
memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil
memiliki urat daun yang
membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan
membentuk susunan seperti jaring atau jala.
Bentuk tulang daun juga bermacam-macam, antara lain,
menyirip, melengkung, menjari, dan sejajar.
1. Menyirip. Tulang
daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan.
Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini
adalah tulang daun jambu, mangga, dan rambutan.
2. Melengkung. Tulang
daun melengkung berbentuk seperti garis-garis
melengkung. Tulang daun jenis ini dapat kita temukan pada
berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya, tulang daun sirih,
gadung, dan genjer.
3. Menjari. Tulang
daun menjari bentuknya seperti jari-jari tangan manusia.
Misalnya, tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon, dan
kapas.
4. Sejajar. Tulang
daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar. Tiap-tiap ujung tulang daun menyatu. Misalnya, tulang daun tebu,
padi, dan
semua jenis rumput-rumputan.
v Fungsi Daun
Bagi tumbuhan, daun
memiliki beberapa kegunaan. Misalnya, sebagai
tempat pembuatan makanan, pernapasan, dan penguapan.
a. Pembuatan makanan.
Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Tahukah
kamu fungsi dapur? Di dalam daun terjadi proses pembuatan
makanan (pemasakan makanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk
kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan.
b. Pernapasan. Di
permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui
stomata pertukaran gas terjadi. Daun mengambil
karbondioksida dari udara dan melepas oksigen ke udara. Proses inilah yang
menyebabkan kamu merasa nyaman saat berada di bawah pohon pada siang hari.
c. Penguapan. Tidak
semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan.
Kelebihan air ini jika tidak dibuang dapat menyebabkan
tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang tidak digunakan dibuang
melalui mulut daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari,
kelebihan air dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.
Bagi manusia, daun dapat digunakan sebagai bahan makanan,
contohnya daun pepaya dan singkong; obat-obatan,
contohnya daun jeruk dan jambu biji; rempah-rempah, contohnya daun salam
jeruk.
5.
Bunga
Bunga merupakan bagian tumbuhan
yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
Gambar. 8 bagian-bagian
bunga (Sumber: Biology: The Unity and Diversity of Life (1984)
v Struktur Bunga
Bunga lengkap memiliki bagian-bagian sebagai berikut.
1. Kelopak
merupakan bagian yang melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup. umumnya berwarna hijau dan berfungsi menutup
bunga di saat masih kuncup.
2. Mahkota, merupakan
bagian-bunga yang indah dan berwarna-warni. Warna yang menarik itu beguna
untuk memikat kupu-kupu atau serangga lainnya agar hinggap pada bunga.
3. Benang sari
terdapat pada bagian tengah bunga yang berdekatan dengan mahkota bunga.
Berfungsi sebagai alat
kelamin jantan.
4. Putik terdapat di
bagian tengah-tengah bunga. Biasanya, putik dikelilingi oleh benang sari.
Dan berfungsi sebagai sebagai alat
kelamin betina.
5. Dasar dan tangkai bunga
merupakan bagian yang berada
pada bagian bawah bunga berfungsi sebagai tempat kedudukan bunga atau penopang bunga
dan penyambung antara bunga dan batang atau ranting.
i like
BalasHapus